Sumber: www.telegraph.co.uk |
Jika kemarin saya sudah mereview lima penulis lokal yang telah memikat hati saya, kali ini saya akan berbagi tentang para penulis mancanegara yang telah melampaui level “manusia super” dalam dunia sastra.
Mereka adalah para penulis besar yang mampu membuat para pembacanya berdecak kagum dan ingin mengikuti mereka. Tanpa basa-basi langsung saja saya perkenalkan para tokoh kita kali ini.
1. Sir Arthur Conan Doyle
Pernahkah anda menonton film detektif Sherlock Holmes yang dirilis beberapa bulan lalu? Jika sudah saya yakin anda akan terperangah menyaksikan kejeniusan detektif nyentrik itu dalam membongkar kasus kejahatan.
Nah kawan-kawan,,,Conan Doyle merupakan sang pencipta tokoh Sherlock Holmes itu. Sherlock Holmes diciptakan pada akhir abad ke-19 dan segera mencuri hati pembaca. Holmes adalah legenda. Holmes lahir dari kejeniusan dan tangan dingin Conan Doyle dalam mengolah kata-kata.
2. Dan Brown
Jika anda belum pernah mendengar nama Dan Brown, saya yakin anda tidak pernah sekalipun ke toko buku. Sebab, ritel-ritel buku seperti Gramedia & Gunung agung selalu menempatkan karya-karya Dan Brown dalam spot khusus bertuliskan “Best Seller”.
Dan Brown memang fenomena. Ia bercerita dengan detail-detail sejarah yang kontroversial. Ada yang marah, ada yang penasaran, ada yang tidak percaya ada pula yang tidak perduli. Namun, semua itu justru membuat buku Dan Brown laris manis di pasaran. Ya,,Dan Brown memang fenomena. Dan akan terus menjadi fenomena selama ia masih sanggup berkarya.
3. J.R.R. Tolkien
Mungkin nama itu terasa asing bagi anda, namun film The Lord of The Ring (LoR) saya yakin akrab di telinga anda. Siapa tak kenal tokoh Frodo yang diperankan oleh Elijah Wood itu? Ya,,LoR yang disebut-sebut menjadi film termahal itu memang membekas dalam ingatan setiap penontonnya.
Namun, banyak yang tidak tahu bahwa LoR lahir dari satu nama. J.R.R Tolkien. Pria asal Britania itulah yang menciptakan novel LoR pada tahun 1954-1955. Percaya atau tidak, saat membaca novel itu saya tidak tahu jika LoR ini sudah di filmkan.
4. Henry Charrier
Baiklah,,jujur saja nama Henry Charrier pasti terasa asing bukan?. Pun jika saya sebutkan karyanya yang berjudul Papillon tak banyak yang tahu. Wajar saja, meskipun buku ini sempat menjadi buku terlaris di Prancis pada periode 1960-an, sampai saat ini saya belum pernah melihat cetakan terbaru dari buku tersebut di toko-toko buku. Dua jilid Papillon yang saya punya merupakan terbitan tahun 1970-an dengan kondisi yang masih cukup baik. Itupun saya mendapatkannya dari pasar loak di Senen dan Malang dengan harga yang sangat murah.
Papillon merupakan nama samaran dari Henry Charrier sendiri yang mengklaim bahwa ini adalah sebuah novel autobiografi. Meskipun banyak pihak yang menyatakan bahwa ini adalah cerita fiksi, buat saya bukan masalah. Membaca Papillon saya seperti membaca garis hidup manusia. Papilloan adalah prototype manusia yang pantang menyerah. Ia adalah contoh kongkret dari andagium “jatuh bangun”. Di satu waktu ia akan jatuh, tapi kemudian bangkit lagi. Jatuh, bangkit lagi. Jatuh lagi, bangkit lagi dan begitu seterusnya.